Selasa, 07 Januari 2014

PERSIAPAN SEBELUM BETERNAK

PERSIAPAN SEBELUM BETERNAK
 
Pengetahuan
Bisnis ini melibatkan modal yang cukup banyak. Oleh karena itu disarankan calon peternak dapat memahami betul teknik pengelolaan ayam broiler sebelum memulai peternakan. Calon Peternak disarankan membaca banyak refrensi buku tentang beternak ayam broiler hingga meninjau peternakan-peternakan yang sudah ada. Bertanya langsung pada pemilik peternakan tentang ilmu Lapangan di dalam peternakan juga merupakan hal wajib bagi calon peternak. Sehingga peternak tidak hanya mendapat teori dari buku tapi juga mendapat teori dari pengalaman langsung peternak Ayam broiler.

Lokasi
Lokasi sangatlah penting bagi kesuksesan dan kelancaran beternak ayam broiler. Yang patut dipertimbangkan dalam meilih lokasi peternakan adalah :
  1.  Lokasi kandang jauh dari pemukiman minimal 500 m.
  2.  Lahan kandang harus terbuka sehingga lancar aliran udara ke kandang.
  3.  Jalur yang mudah dilalui kendaraan seperti Truk pengangkut DOC.
  4.  Memiliki sumber air yang baik dan tidak habis dimusim kemarau.
  5.  Ketersediaan Listrik.
  6.  Lokasi mempunyai udara yang tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Jika lokasi mempunyai suhu ekstrim perlu perlakuan khusus yang tentunya menambah biaya operasional.
  7. Lokasi jauh dari keramaian agar ayam tidak mudah stress.

Peralatan Peternakan
Sebelum memulai peternakan ayam broiler, peternak harus menyiapkan peralatan sebagi alat penunjang kebutuhan kandang. Diantaranya :
  1. Tempat pakan. Dari pengalaman saya pribadi umur 0-12 hari menggunakan baki bundar dan baby Chick untuk tempat pakan ayam. Baki diperuntukan bagi ayam yang belum bisa menjangkau Baby Chick dan ayam yang kalah dalam perebutan tempat pakan di baby chick oleh ayam yang lain. Berjalanya umur hingga umur 12 hari jumlah baby chick ditambah sehingga persentasinya lebih besar dari jumlah baki. Disaat umur 12 keatas baki sudah mulai diambil dan diganti dengan hanging feeder yang saya gunakan adalah tempat pakan kapasitas 5 Kg. Setelah ayam sudah mampu makan di dalam tempat pakan 5 kg, maka baby Chick sudah bisa dikurangi jumlahnya dan diganti tempat pakan 5 kg semuanya.
  2. Tempat air minum. Tempat air minum bisa yang otomatis ataupun tidak. Yang terpenting bersihkan tempat air minum minimal sehari sekali agar tidak menjadi sarana tumbuhnya bakteri coli. 
  3. Lampu penerangan. Usahakan lampu penerangan mampu menerangi semua ruangan dalam kandang sehingga tidak ada ruang gelap dalam kandang. Hal ini mempengaruhi tingkat konsumsi ransum ayam.
  4. Brooder atau alat penghangat. Dipeternakanku menggunakan Gas olek sebagai penghangat bagi ayam kecil. Jumlah penghangat disesuaikan dengan cuaca lingkungan peternakan. Normalnya 1 gas olek mampu untuk 800 ekor ayam. Tapi terkadang saya juga menggunakan 1 gas olek untuk 1000 ekor ketika cuaca hangat. 
  5.  Lingkar pembatas(Sekatan). Saya menggunakan seng talang dengan lebar 45 cm sebagai pembatas antar sekatan ayam. 
  6. Drum. Usahakan kapasitas drum minimal 500 liter untuk 2000-4000 ekor ayam. Hal ini dikarenakan ketika ayam sudah menginjak umur diatas 25 hari tingkat konsumsi dan minum ayam semakin tinggi. Kapasitas drum yang besar bisa untuk mengantisipasi jika sewaktu waktu aliran listrik PLN padam. 
  7.  Pompa air. Usahakan pompa air menggunakan jenis jet pump untuk efisiensi penggunaanya. Meskipun lebih mahal dari pompa air sumur dangkal, jet pump lebih kuat dan cepat dalam menyedot dan mengalirkan air sumur sehingga penggunaan listrik lebih cepat. Usahakan menggunakan otomatis tandon agar air didalam tandon selalu tersedia.
Modal
Modal merupakan faktor terpenting dalam usaha peternakan ayam broiler. Bisnis ini adalah gabungan dari bisnis padat modal dan padat karya. Untuk peternak pemula, untuk meminimalisir modal bisa menjadi peternak plasma melalui program kemitraan dengan perusahaan yang menyediakan jasa kemitraan. Akan tetapi sebelum melakukan kerjasama kemitraan baca dahulu kontrak kerjasama dengan teliti. Karena di dalam kerja sama tersebut meskipun biaya doc, pakan, hingga obat ditanggung perusahaan, tetapi peternak dibebani Bunga yang cukup tinggi dalam kemitraan tersebut. Hal ini jugalah yang membuat saya memutuskan beternak mandiri setelah 4 kali menjadi peternak plasma meskipun kapasitas nya hanya menjadi separo kapasitas ayam sewaktu menjadi peternak plasma karena keterbatasan modal.

Kandang
Kandang memegang peranan penting dalam beternak ayam broiler. Usahakan kandang jauh dari pemukiman dan jarak antar kandang tidak berdekatan. Paling dekat adalah berjarak 8 m. Saling berdekatanya kandang membuat resiko dalam berternak semakin tinggi. Jika ada salah satu kandang yang ayamnya sakit kemungkinan satu komplek kandang terkena penyakit semakin besar. Hal ini juga pernah saya alami karena kandang saya berdekatan dengan kandang lain. Untuk meminimalisir efek negatif kandang berdekatan perlu biosecurity yang ketat dengan menjaga kebersihan kandang dan melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar